Overheating Pada Screw Air Compressor WIsata Sumut

Screw Air Compressor Waft Diagram

A) Kompresor udara jenis ini menggunakan 2 Screw yang berputar dalam ruang screw yang disebut Air Finish (3) .
Putaran 2 komponen screw ini akan menyebabkan hisapan pada Consumption Valve
(2) dan menghasilkan udara bertekanan pada lubang keluaran (discharge).

C) Oil dengan temperature tinggi yang tertampung dalam dasar tabung separator bergeraka menuju air filter out housing unit.
Unit ini terdiri dari Oil Filter out (19) yang berfungsi memisahkan kotoran
dan unit manifold, yang berfungsi mengatur distribusi  oil menuju dan
dari Air Coller (9). 

Ada beberapa kind  coller, yaitu Liquid coller dan
air coller. Gambar Waft proses diatas menggunakan type Air Coller,
yaitu udara dibagian bawah radiator dihembus paksa dengan menggunakan
Fan (13), melalui sirip-sirip coller unit, dan membawa panas oil ke
udara bebas melalui prinsip warmth switch. Mekanisme ini mirip dengan
prinsip kerja Condesor Udara pada gadget pendingin dan Radiator  mobil.

Oli yang sudah melewati Coller dan suhunya telah turun, masuk kembali ke Oil Filter out Housing Unit, untuk didistribusikan kembali ke Air Finish atau Ruang Screw.

D) Machine yang tidak kalah important yaitu pelumasan pada bearing screw. Kebetulan dalam go with the flow diagram tidak terlihat, Air Filter out Housing Unit juga
mensuplay oil untuk melumasi bearing screw. Machine ini memiliki
pengaruh sangat besar terhadap kasus Over Heating atau Over Themperature
pada Screw Air Compressor.

Yang dimaksud dengan over Heating yaitu, Temperature Kerja Machine kompressor melebihi 100 ⁰C.
Ini sudah tanda-tanda bahaya. Engineering harus melakukan pengecekan.
Jika terlambat, temperature oil yang tinggi dapat menurunkan kualitas
oil sebagai pelumas.

Masalah yang timbul berikutnya :

1. Machine pelumasan pada Bearing Screw tidak maksimal, ini akan menyebabkan kerusakan pada bearing.

2. Kerusakan Bearing akan berdampak pada putaran screw yang tidak
stabil dan tidak heart. Benturan antar Screw akan menyebabkan cacat
screw. Ini menyebabkan efisiensi tekanan angin yang dihasilkan menurun.

3. Putaran screw yang tidak heart berpotensi menimbulkan gesekan
pada dinding ruang screw, meskipun masalah over heating sudah teratasi,
masalah ini menyebabkan efisiensi tekanan udara akan berkurang.

4. Gesekan subject matter komponen dalam ruang screw menghasilkan
serbuk besi yang akan terbawa oleh oil. Ini akan menyumbat Filter out Oil,
jika tidak terdeteksi, quantity oil yang kembali masuk kedalam ruang screw
dan gadget pelumasan bearing akan berkurang. Bisa anda bayangkan jika
komponen-komponen ini berputar dengan stage oil dibawah usual.
Kerusakan akan terjadi pada semua komponen dalam unit ruang screw (Air Finish).

Kondisi ini bisa jauh lebih parah, jika Thermo Regulate Unit tidak
berfungsi dengan benar. Machine tidak bisa mendeteksi temperature aktual
dengan akurat, harusnya mesin automatis prevent tapi tetap operating.
Meskipun anda melakukan penggantian oil secara rutin dan mengikuti atuan
Jam kerja mesin, kondisi ini tetap sangat berbahaya. Untuk mencegah
ini, saya akan berbagi teknik pengecekan dengan anda :

1. Jangan hanya percaya dengan
temperature show. Anda wajib memiliki Thermo Couple sendiri. Ada
beberapa jenis, tapi saya lebih suka menggunakan kind Laser Gun Thermo
Couple.

2. Jika anda tidak memiliki alat
yang saya maksud dalam poin 1. Perhatikan tanda-tanda di space bearing di
Screw Unit. Jika cat terlihat mengelupas akibat panas, ini tanda-tanda
bahwa compresor bekerja pada suhu yang  melebihi usual. Asal
diketahui pemilihan coating atau cat pada compressor atau motor sudah
disesuaikan pada suhu customary atau ambang atas gadget. Jika melebihi,
panas akan merusak cat.

Berikut  beberapa hal, yang saya pikir bisa menyebabkan Over Heating

1. Sirkulasi udara dalam ruang kompresor tidak baik,
sehingga suhu dalam ruang tinggi. Ruang  kompresor harus di desain
sedemikian rupa sehingga udara panas dari fan coller memiliki jalur
khusus keluar (ducting) dan udara luar bisa leluasa masuk. Akan jauh
lebih baik, jika pendinginan ruang kompresor  menggunakan  unit Air
Conditioner ( AC ). Keuntungan penggunaan AC yaitu pendinginan ruang
berlangsung dalam ruang tertutup, sehingga meminimalkan debu atau
kotoran dari luar ruang untuk masuk kedalam. Partikel debu ini dapat
terhisap oleh coller fan dan menyumbat sirip – sirip cooler unit.
Kondisi ini menyebabkan pendinginan oil tidak optimum.

2. Oil sudah melewati Jam Kerja Customary.

Kondisi ini yang biasa terjadi, oil yang seharusnya diganti tapi tidak
dilakukan. Oil yang melebihi Existence time nya akan menyebabkan penurunan
kualitas oil yang diikuti penurunan fungsi oil itu sendiri sebagai media
pendingin dan pelumas. Ada 2 jenis oil yang ada di pasaran, yaitu Jenis
Syntetic dan Jenis Mineral.

Jenis Syntetic : Harga Relatif lebih mahal, Existence timenya ± 5000 – 6000
hours. Lebih tahan bekerja dalam suhu ekstrem dengan quantity yang lebih
rendah dibanding oil mineral.

Jenis Mineral : Harga  lebih murah, Existence timenya ± 2000 hours. Tidak  diperuntukkan bekerja pada suhu ekstrem ( > 100 ⁰C
) secara terus menerus, karena akan menyebabkan kerusakan pada
komponen. Dari pengalaman dilapangan, membuktikan oil jenis ini  dapat
menembus separator foam, dan ikut terbawa sirkulasi udara. Sehingga
harus rutin dilakukan pengecekan stage oil dan segera lakukan penambahan
oil jika diperlukan. Dalam pemakaian jangka panjang, oil ini akan lebih
tinggi biayanya dibanding pemakaian oil syntetic.

3. Separator Oil tersumbat.
Ini akan menyebabkan terhambatnya aliran udara keluar, sehingga tekanan
dan temperature dalam separtor tank naik. Penggantian rutin antara 4000 –
6000 hours.

4. Pembuangan panas pada Coller Unit terhambat. Ada
2 Jenis coller yang biasa dipakai, yaitu menggunakan cooler fan ( air
coller ), dan menggunakan pendingin air ( water cooler ). 

Pada jenis air coller, hambatan
switch panas ini biasanya disebabkan kotoran atau debu yang melekat
pada sirip radiator. Cleansing rutin disarankan dilakukan pada 10.000 –
15.000 hours.

Pada jenis Liquid coller, hambatan
pendinginan biasanya disebabkan oleh adanya lapisan kerak. Sistem ini
biasa digunakan dalam Generator Set ( Genset ). Liquid yang digunakan
merupakan cairan khusus yaitu radiator coolant, jika tidak ada
disarankan menggunakan air mineral yang bebas dari kandungan
kapur/calsium. Cleansing rutin disarankan dilakukan pada 10.000 hours.

5. Filter out oil tersumbat kotoran.
Idealnya, setiap penggantian oil  juga diikuti oleh penggantian Filter out.
Cleansing Filter out oil tidak disarankan, karena spare portions ini tidak
didesain untuk di cleansing atau di re-kondisi.

Jika dibongkar, blok ini terdiri dari beberapa katup yang gerakannya
menggunakan mekanisme pegas. Jika mekanisme ini tidak berfungsi,
distribusi oil menuju radiator akan terhambat. Efeknya oil tidak
melewati proses pendinginan dan langsung masuk ke ruang screw. 

Untuk
mengetahui masalah ini cukup mudah. Mesin dalam kondisi off, Buka selang
Fleksible in dan out radiator, jika oil yang keluar dari radiator
sangat sedikit, bisa dipastikan mekanisme dalam unit ini bermasalah.
Atau anda juga melakukan pengecekan dalam kondisi mesin operating. Gunakan
Thermo couple. Bandingkan temperature  di frame luar ruang screw, pipa
antara separator tank dan Filter out oil, dan pipa oil masuk ke radiator.
Jika pipa masuk radiator temperaturnya jauh lebih rendah, berarti 
distribusi oil menuju radiator terhambat. Bisa dipastikan Oil Filter out Housing Unit bermasalah. ( tapi terlebih dahulu pastikan Filter out Oil telah diganti )