
Pulau Samosir, daerah yang berada di tengah-tengah
Danau Toba, menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi
para pelancong dari berbagai pelosok Sumatera Utara, nusantara, bahkan
mancanegara.
Tentu ada beragam alasan mengapa wisatawan memilih untuk mendatangi
bagian dari danau vulkanik terbesar di dunia ini, yang belum lama ini
telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO International Geopark.
Di Pulau ini, ada banyak lokasi yang menarik untuk dijelajahi bersama
keluarga maupun kerabat, bahkan sangat sayang jika tidak menyempatkan
langkah untuk menyusurinya. Seperti misalnya Pantai Pasir Putih, Batu
Hoda, Tomok dan masih banyak lagi.
Akan tetapi, ada satu destinasi yang tidak kalah menarik dan menggiurkan
hati, mata dan pikiran para pengunjung, yaitu Tuktuk Siadong, Samosir.
Bermacam penilaian orang mengenai kawasan ini, termasuk diantaranya soal
nuansa kebudayaan Batak yang masih asri.
Salah seorang pengunjung, Dicky, mengaku memilih Tuktuk menjadi tempat
untuk dikunjungi, karena faktor masyarakatnya.
Warga Bandung, Jawa
Barat, ini menilai, masyarakat di Tuktuk masih sangat kental dengan
kebudayaannya atau adat istiadatnya.
“Percaya dengan adat-adatnya, tradisional sekali. Selain itu, cara
menyapa pendatang itu juga sangat ramah, meskipun keras dalam sisi
logat, tapi saya yakin masyarakat di sini berhati lembut.
Masyarakat di
sini juga sangat welcome,” kata Dicky yang akrab disapa Horus, Sabtu
(2/1).
Di samping warganya sangat terbuka kepada pengunjung, Dicky, yang datang
bersama teman-temannya juga mempunyai pandangan mengenai air of secrecy positif
yang ditonjolkan Tuktuk Siadong.
El, warga Parapat, Simalungun, mengatakan, ia tertarik ke Tuktuk,
setelah melihat banyak informasi dan dokumentasinya di sosial media.
“Kita melihat tempat-tempat di Tuktuk ini melalui media sosial
cantik-cantik, termasuk pantainya dan juga budayanya sangat bagus.
Budaya Batak nya masih asli,” kata El Sidabutar, yang baru pertama kali
mengunjungi Tuktuk.
Kendati demikian, selain sisi destinasi dan budaya yang menjadi idaman
pengunjung, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan Pemerintah agar
dapat semakin menunjang kehadiran wisatawan.
Bonita, rekan Dicky dan El, menyampaikan, tingkat kunjungan memang
bertambah, namun ada yang memang perlu dilakukan lagi, seperti membuat
sarana dan prasarana pendukung agar pengunjung tidak kesulitan untuk
mengunjungi lokasi wisata di wilayah ini.
“Menyediakan bus wisata, kemudian menyediakan informasi wisata supaya
pengunjung bisa mudah mengakses lokasinya. Dan memang kita lihat,
promosi soal wisata di sini sekarang sedang tinggi. Menurut itu saya
sangat tepat,” tutur warga Tomok ini saat ditemui bersama rekan-rekan di
Cafe di Tuktuk, Samosir.
Di tengah pandemi Covid-19 yang sampai sekarang masih terus bergejolak,
langkah pencegahan terus dilakukan di Tuktuk Siadong. Kata El, petugas
yang berjaga di pintu masuk Tuktuk juga sangat ketat mengawasi, sehingga
melarang pengunjung yang tidak mengenakan masker untuk masuk ke kawasan
Tuktuk.
“Selain di Tuktuk, kita juga tadi mau belanja memento, dan sebelum
masuk kita sudah diperingati agar memakai masker. Jadi kami melihat,
bahwa kesehatan atau pencegahan itu benar-benar masih diutamakan. Itu
sangat bagus,” kata Dicky menambahi ucapan El.
Mereka pun menambahkan, Danau Toba diharapkan bisa menjadi semakin
terkenal atau Cross Internasional, pembangunannya semakin pesat, namun
tidak menghilangkan nilai-nilai budaya yang telah lama ada dan
berkembang di kawasan Danau Toba.
Sumber https://analisadaily.com/berita/baca/2021/01/03/1013830/tuktuk-siadong-destinasi-favorit-para-wisatawan/
0 Komentar