
Selain sebagai bulan dimana Al-Qur’an diturunkan, bulan Ramadhan ini juga sangat dimuliakan oleh Allah SWT, melebihi dari bulan-bulan lainny. Pada bulan ini seluruh umat Muslim diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa yang merupakan sebagai sarana untuk membersihkan jiwa dan nafsu yang bersemayam dalam diri manusia. Pada bulan ini pun nilai pahala ibadah manusia akan dilipatgandakan, apabila sesorang melakukan suatu amal yang berderajat wajib maupun sunnah maka pahalanya itu akan dilipatgandakan dengan 70 kali amalan wajib di bulan lainnya, bahkan saat tidurnya orang yang melaksanakan ibadah puasa pun dinilai sebagai ibadah. Apalagi jika melaksanakan umroh Ramadhan, banyak sekali keutamaan yang akan diperoleh nantinya.
Lebih teristimewanya lagi di dalam bulan Ramadhan juga terdapat yang namanya malam istimewa, yakni malam Lailatul Qodar. Malam Lailatul Qodar yang apabila kita menjumpainya dalam keadaan beribadah, maka nilai pahlanya pun akan melebihi dari nilai seribu bulan. Subhanallah, sungguh sangat mulia sekali bulan Ramadhan itu. Sehingga, dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa seandainya diperbolehkan, para sahabat Nabi pun menginginkan bahwa sepanjang tahun adalah bulan Ramadhan, disebabkan begitu mulianya bulan Ramadhan itu, maka niscaya mereka akan menangis bersedih apabia akan ditinggalkan oleh bulan Ramadhan tersebut. Banyak umat Muslim yang memanfaatkan umroh Ramadhan di malam Lailatul Qodar.
Sungguh sangat besar sekali nilai pahaa yang terdapat pada bulan Ramadhan, sehingga ibadah umroh yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan nilai pahalanya itu setara dengan melaksanakan ibadah haji. Hadits ini pun dapat dijadikan sebagai landasan bahwa apabila kita mampu untuk melaksnakannya, maka ibadah umroh di bulan Ramadhan merupakan sebuah ibadah yang perlu kita prioritaskan. Meskipun hal itu tidak dapat menggugurkan kewajiban kita sebagai umat Muslim untuk menunaikan ibadah haji bagi yang musthathi’, akan tetapi dengan banyaknya berbagai kendala yang berkaitan dengan kuota jamaah haji, daftar tunggu yang lama, usia yang sudah semakin tua mungkin dapat dijadikan sebagai alternatif untuk dapat dilaksanakan. Meskipun kita tidak dipanggil haji dan panggilan itu juga tidak menjadi suatu bagian yang penting, tetapi setidaknya apabila kita ikhlas dan tulus dalam melaksanakannya serta telah memenuhi syarat dan rukunnya maka nilai pahalanya pun sudah sama dengan orang yang menunaikan ibadah haji. Wallahu’alam.
0 Komentar